Friday, February 26, 2016

THE ISLAM OF THE PROPHET-MESSENGERS




THE ISLAM OF PROPHETS-MESSENGERS
By: Kassim Ahmad
24th February, 2016

            Therefore, you shall devote yourself to the religion of strict monotheism. Such is the natural instinct placed in the people by God. Such creation of God will never change. This is the perfect religion, but most people do not know. – Quran, 30: 30.
            Recall  that your Lord summoned all the descendents of Adam, and had them bear witness for themselves: “Am I not your Lord?” They all said, “Yes, we bear witness.” Thus you cannot say on the Day of Resurrection , “We were not aware of this. Nor can you say, “It was our parents who practiced idolatory, and we simply followed in their footsteps. Will you punish us for what others have innovated?” – Quran, 7: 172-73.
            Surely, those who believe, those who are Jewish, the Christians, and the converts; anyone who believes in God, and believes  in the Last Day, and leads a righteous life, will receive recompence from their Lord. They have nothing to fear, nor will they grieve. – Quran, 2: 62.
            It does seem from the above verses  that the monotheistic religion taught by all divine prophet-messengers, ending with Prophet  Muhammad, is implanted in man’s nature. It is natural and most unlike the Islam that has come down to us from our ancestors, the inherited Islam. This Islam is so beautifully inclusive and so beautifully universal in nature.
            It is the Islam practiced by Prophet Muhammad, so profoundly and far different from the current “Islam” that is spewed by the like of Jawi and Jakim, which want to control every aspect of Muslim lives in Malaysia, pronouncing this and that to be approved or disapproved religiously, by order of the current religious officialdom.   
            It is better that we do away with such authoritarian interference with our lives. It is furthermore  sectarian Islam (Sunnism), forbidden by God and the Prophet.
            It is true that once you freely choose to be a Muslim, you should carry out all the religious obligations, like the five daily prayers, fasting in the month of Ramadan, and so on. You should also try to live righteously. All these obligations are mentioned in the Quran.
            Islam is so simple that it does not burden its adherents. It allows flexibility in carrying out religious obligations
            Also there are things that the Quran leaves to one’s individual judgement.
            All these rulings are proofs of divine mercy. There is a Quranic verse stating that God decrees upon Himself the quality of mercy. (See Quran, 6: 12)
            Of course, all these obligations are not imposed on the adherents, except to teach them to live righteously. God does not need our worship. He is Great whether we worship Him, or not. On the contrary, it is we who need Him.


KASSIM AHMAD is a Malaysian author. His website is www.kassimahmad.blogspot.com

4 comments:

Warner of Allah said...

Assalamualaikum.

Melalui maklum balas yang diterima sahabat-sahabat perjuangan, ada di antara kalian yang berprasangka, ragu-ragu, sekaligus mengabaikan peringatan yang diberi. Blog Pendaki Mahligai Makrifat adalah satu perintah dari Allah untuk menyatukan semua umat Islam, mengajak orang bertaqwa, rujuk semula kepada Allah baik orang Islam sendiri mahupun bukan Islam. Bukan diri ini yang perlu kalian yakini, tetapi yakinlah dengan ayat-ayat Allah. Tidaklah diri ini berani berdusta menggunakan nama Allah walaupun untuk kebaikan.

Perlu kalian tahu, semua kisah zaman Nabi di dalam Al-Quran yang kalian baca dan tahu sebenarnya sedang berlaku pada waktu ini tanpa kalian sedari. Mengenai fitnah Dajjal dan kedatangan Imam Mahdi juga sudah Allah dedahkan di dalam Al-Quran. Diri tidak memerlukan pengiktirafan manusia dalam menyampaikan peringatan-peringatan tersebut. Allah tidak memandang semua kelulusan yang ada di dunia ini. Sistem yang dengannya kalian membesar itu tidak layak untuk memuatkan rahsia alam Allah. Jangan sesekali kalian terikat dengan sistem tersebut.

Ingin diri bertanya sesuatu.

❗Beranikah kalian menegur dan berterus-terang dengan orang-orang berpengaruh di Malaysia tentang kesalahan dan dosa mereka dengan mengemukakan ayat-ayat Al-Quran?
❗Apa kalian fikir dengan menyebarkan rungutan, menghentam orang sana dan sini, mengumpulkan like, share, dan view di laman sosial sebanyak yang mungkin dapat mengubah keadaan negara kita?
❗Tidak yakinkah kalian dengan teguran Allah kepada mereka juga kepada diri kalian sendiri melalui ayat-ayat kitab suci Al-Quran?
❗Dan kalau pun kalian berani menegur serta mengemukakan ayat Al-Quran kepada mereka yang berkenaan, apa kalian berani menggunakan nama Allah dengan mengatakan Allah lah yang menegur seseorang atau sesuatu isu dengan menggunakan ayat sekian-sekian, sedangkan Allah langsung tidak berbicara dengan kalian dan kalian sendiri yang memilih ayat tersebut?

Allah mahu mengabulkan doa kita semua dalam mengubah keadaan negara kita ke arah yang lebih baik. Ingin diri dedahkan di sini, perubahan ini bukan sahaja untuk Malaysia, bahkan permulaan untuk kebangkitan Islam yang kedua. Maaf kerana mengecewakan kalian kerana tiada unsur-unsur perkauman, politik, hiburan, yang dimuatkan di blog tersebut, hanya keterangan dari Al-Quran semata-mata.

pendakimahligaimakrifat.blogspot.my

Sebarkan.

Ryu said...

Salam...boleh bagi komen tentang kempen Let's Read The Quran di dalam blog ini?
Mengikut berita ianya akan disekat. Antara fatwa yg dikemukakan ialah `adalah haram ditulis atau digunakan mana-mana bahagian daripada al-Quran dengan tulisan bukan huruf Arab atau bukan sistem tulisan al-Quran'.

Setakat yang saya faham dari fatwa tersebut adalah dilarang dari segi SISTEM TULISAN bukan BAHASA. Maknanya, dilarang me-rumi-kan ayat Quran(cth BISMILLAH dlm rumi). Bukannya dilarang me-Melayu-kan daripada bahasa Arab Quran. Yang penting tafsir Quran disekalikan dengan bahada asal. Kenapa sampai tahap disekat? Kenapa tak ditambah baik lagi atau nasihat untuk diperbaiki? Saya berfikir mereka ini, ahli agama, seperti sekadar berusaha cuba untuk menyekat orang ramai dari memahami Quran bukan sebab menyalahi akta atau fatwa yang dinyatakan. Mereka menyebut akta dan fatwa tersebut hanya sekadar nak tutup muslihat atau agenda mereka yang sebenar.

Kassim Ahmad said...

Fatwa ini silap. Ada satu terjemahan Quran yan sangat baik oleh A.J Arberry tiada bahasa Arab. Kita boleh rujuk kepada Quran dalam bahasa Arab.

Ryu said...

Terima kasih..